Rabu, 16 April 2014

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA MATERI IPA SMP KLS IX

Rangkuman Materi

Sistem Ekskresi pada Manusia dan Hubungannya dengan Kesehatan 
Manusia memiliki alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme yang merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu. Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit. 

Proses pengeluaran zat dari tubuh meliputi:
  • Ekskresi: proses pengeluaran metabolisme. 
  • Sekresi : proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang masih digunakan oleh tubuh. 
  • Defekasi: proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan atau zat yang mengalami pencernaaan.
 Untuk mengeluarkan zat sisa, tubuh manusia dilengkapi dengan alat ekskresi berupa 
ginjal, kulit, hati dan paru-paru.


Alat-alat ekskresi pada manusia dapat mengeluarkan:
  • Ginjal, mengeluarkan urine 
  • Kulit, mengeluarkan keringat 
  • Paru-paru, mengeluarkan H2O (uap air) dan CO2 
  • Hati, mengeluarkan zat warna empedu.
BENTUK DAN UKURAN GINJAL :
    • bentuknya seperti kacang merah,  
    •  berjumlah sepasang
    • terletak di daerah pinggang
    • ukurannya kira-kira 11 x  6 x 3 cm.
    • beratnya antara 120-170 gram.    

    1. kulit ginjal (korteks)
    2. sumsum ginjal (medulla)
    3. rongga ginjal (pelvis).
    4. arteri ginjal
    5. vena ginjal
    6. ureter

    Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan Nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah.    Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman)  yang didalamnya terdapat Glomerolus.

    Gambar nefron
    Video: Ginjal Dan Pembentukan Urine
      


    Urine Terbentuk Melalui 3 Tahap  



    1.  Penyaringan (filtrasi)


    Proses ini terjadi di glomerulus. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai Bowman. Cairan tersebut tersusun oleh urea, glukosa, air, ion-ion anorganik seperti natrium kalium, kalsium, dan klor. Darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler darah karena tidak dapat menembus pori–pori glomerulus. Cairan yang tertampung di simpai Bowman disebut urine primer. Selama 24 jam darah yang tersaring dapat mencapai 170 liter.

    2.  Penyerapan kembali (reabsorbsi)

    Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal. Proses yang terjadi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh. Zat yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino dan ion-ion anorganik. Sedangkan urea hanya sedikit diserap kembali. Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorbsi disebut urine sekunder.

    3.  Pengumpulan (Augmentasi)

    Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada bagian ini terjadi pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Dibagian ini juga masih terjadi penyerapan ion natrium, klor serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian disalurkan kerongga ginjal.

    Zat-zat yang terdapat dalam urine sekunder/ sesungguhnya adalah sebagai berikut:
    1. Air 95%
    2. Urea, amonia, dan asam ureat yang merupakan hasil metabolisme protein.
    3. Garam-garam mineral, terutama garam dapur (NaCl).
    4. Zat warna empedu yang menyebabkan urine berwarna kuning. 
    5. Zat-zat yang berlebihan dalam darah, seperti hormone dan vitamin.  

         FUNGSI GINJAL

    1. Menyaring darah dan menghasilkan urine

    2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan

    3. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia 



    B. KULIT

    Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.
    Kulit manusia terbagi menjadi tiga lapisan, yaitu  :

         1. Epidermis (Kulit Ari) terdiri atas dua lapisan yaitu:
    1. Lapisan tanduk  : Merupakan lapisan epidermis paling luar. Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah dan serabut saraf, karena merupakan sel-sel mati dan selalu mengelupas. Lapisan ini jelas sekali terlihat pada telapak tangan dan telapak kaki.
    2. Lapisan malpighi : Lapisan ini terdapat di bawah lapisan tanduk. Sel-selnya terdapat pigmen yang menentukan warna kulit.
    2. Dermis (Kulit Jangat) terdapat beberapa jaringan yaitu:
    1. Kelenjar keringat, yang berfungsi untuk menghasilkan keringat. Keringat tersebut bermuara pada pori-pori kulit. 
    2. Kelenjar minyak, yang berfungsi untuk menghasilkan minyak guna menjaga rambut tidak kering. Kelenjar ini letaknya dekat akar rambut.
    3. Pembuluh darah, yang berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel atau jaringan termasuk akar rambut.
    4. Ujung-ujung saraf. Ujung saraf yang terdapat pada lapisan ini adalah ujung saraf perasa dan peraba.
    3. Hipodermis [Jaringan Ikat Bawah Kulit]
     Di bagian ini terdapat jaringan lemak (adiposa). Fungsinya antara lain untuk penahan suhu  tubuh dan cadangan makanan.

    Gambar penampang kulit dan bagian-bagiannya:



    Video: Ekskresi pada Kulit

      FUNGSI KULIT
    1.mengeluarkan keringat
    2.indra peraba dan perasa
    3.pelindung tubuh terhadap luka dan kuman
    4.menyimpan kelebihan lemak
    5.mengatur suhu tubuh, dan
    6.tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D  
      dengan bantuan sinar matahari 

     PROSES PEMBENTUKAN KERINGAT 

    Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.

    C.  PARU-PARU

    Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.

    Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.

    Video: Proses Pernafasan dan Pertukaran Gas di Paru-paru 


     FUNGSI PARU-PARU
    Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida(CO2) dan uap air (H2O)

    D.  HATI
    Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di dalam rongga perut sebelah kanan. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram pada orang dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri. Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan dinetralkan terlebih dahulu di hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan empedu.

    Video: Ekskresi pada Hati  
      
    FUNGSI HATI
    1.Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah
    2.Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit
    3.Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula
    4.Tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A
    5.Tempat pembentukan protrombin dan protombin  yang berperan dalam pembekuan darah
    6.Menghasilkan Urea  zat hasil perombakan protein.

    A. KELAINAN PADA GINJAL
    1.  Radang Ginjal (nefritis),
    Radang ginjal disebut nefritis. Radang ginjal terjadi karena adanya kerusakan nefron, khususnya glomerulus yang disebabkan oleh infeksi bakteri StreptococcusPenderita nefritis bias disembuhkan dengan cangkokan ginjal atau cuci darah secara rutin.
    2.  Batu Ginjal
    Batu ginjal terjadi karena adanya endapan garam kalsium dalam ginjal sehingga menghambat keluarnya urine dan menimbulkan nyeri.
    3.  Gagal Ginjal
    Gagal ginjal terjadi jika salah satu ginjal tidak berfungsi. Kegagalan salah satu ginjal ini akan akan diambil alih tugasnya oleh ginjal yang satu lagi. Namun keadaan ini menimbulkan resiko sangat tinggi. Mengapa demikian ? karena menyebabkan penimbunan urea dalam tubuh dan menyebabkan kematian. Penyakit ini dapat diatasi dengan cangkok ginjal atau menggunakan ginjal tiruan sampai ginjal asli dapat berfungsi.
    4. Diabetes Insipidus,  adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine terlalu banyak.
    5. Diabetes Melitus (Glukosuria/kencing manis),  adalah suatu penyakit yang penderitanya kekurangan hormone insulin, akibatnya gula darah tidak dapat diubah menjadi glikogen yang disimpan dalam hati, sehingga urin mengandung gula.
    6. Hematuria, adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.

    B.  KELAINAN PADA KULIT
    1.  Biduran, disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia.Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal.
    2. Ringworm, adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit, ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. 
    3.  Psoriasis,  gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi dikulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.
    4.  Kanker kulit, disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. 
    5. Skabies, disebut pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain.
    6.  Eksim, merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit tersebut menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik.
    7. Jerawat, merupakan gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar minyak. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah, dada atas, dan punggung. Bekas jerawat dapat menimbulkan bopeng.
    8.  Biang keringat, dapat mengenai siapa saja; baik anak-anak, remaja, atau orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. 

    C.  KELAINAN-KELAINAN PADA PARU-PARU
    1. Asma, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyempitan saluran pernafasan,
         Diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan
         psikologis.
    2. Tuberculosis (TBC), adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri  Mycobacterium
         Tuberculosis.
    3. Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
    4.  Pneumonia, disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru
         khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena
         alveolus dipenuhi oleh cairan.
    5. Radang paru – paru
    6. Bronchitis ( Radang pada saluran napas)
    7. Polip: Polip yaitu pembengkakan kelenjar limfe pada saluran pernapasan (rongga  hidung).

    D. KELAINAN-KELAINAN PADA HATI
    1. Hepatitis, adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. Mencegahnya dengan melakukan vaksinasi.
    2.  Penyakit kuning, disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning.
    3.  Hati dapat robek karena terkena benda tajam, dan dapat menyebabkan pendarahan.
    4. Infeksi kandung empedu : Infeksi ini berasal dari usus, hati, bila batu empedu terbentuk di dalam kantung empedu dan dapat menyumbat saluran empedu maka cairan empedu tidak akan dapat keluar dari hati dan terjadi ikterus.
    5. Ikterus : Disebabkan karena produksi cairan empedu berlebihan, kegagalan sel hati dalam mengekskresi empedu.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar